BANDA ACEH - Investor yang ingin berbisnis atau menanamkan investasinya di Aceh tidak perlu khawatir lagi dengan masalah ketersediaan pasokan listrik. Pihak PLN memastikan bahwa kebutuhan daya listrik saat ini sudah mencukupi.
Kepastian itu disampaikan GM General Manager (GM) PLN Aceh yang baru, Bob Saril, kepada wartawan dalam acara lepas sambut GM PLN yang lama dan yang baru, di Gedung Kantor PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, Banda Aceh, Selasa (29/9).
Bob Saril sebelumnya menjabat sebagai Manajer Bidang Distribusi Jakarta Raya. Ia ditugaskan memimpin PLN Aceh menggantikan Sulaiman Daud yang mendapat jabatan baru sebagai Kepala Divisi Konstruksi Regional Jawa Bagian Tengah.
“Sekarang PLN sudah sangat siap melayani dan memenuhi kebutuhan investor. Sekarang diminta, sekarang ada. Secara daya, sudah cukup,” kata Bob Sarir didampingi Sulaiman Daud.
PLN kata dia, sudah berkeputusan bahwa kelistrikan merupakan sokoguru (pilar) terhadap infrastruktur yang harus dikembangkan. Sebab, lanjutnya, hal utama yang akan ditanyakan investor saat berniat investasi di suatu daerah adalah ketersediaan listrik. “Nah di Aceh, kita siap. Ada investor, kita siap. Apapun akan kita lakukan,” pungkas Bob Saril.
Sebagai contoh, Hotel Hermes Palace saat ini sudah sepenuhnya menggunakan listrik dari PLN. Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan duduk bersama dengan pihak PT Semen Indonesia yang berencana membangun pabrik di kawasan Pidie. Untuk pabrik tersebut, PT Semen Indonesia membutuhkan pasokan listrik sekitar 50 MW. “Kita siap penuhi kebutuhan listrik PT Semen Indonesia,” imbuh Bob Saril lagi .
Untuk menjaga pasokan listrik seiring dengan meningkatnya kebutuhan, Bob Saril mengatakan kalau PLN akan terus membangun potensi-potensi kelistrikan yang ada. Di antaranya dengan mengembangkan pembangkit di Nagan Raya, serta di Arun menjadi sekitar 185 MW. “Kita akan pikir lagi potensi-potensi kelistrikan yang lain. Kita akan bangun terus,” ucapnya.
Sementara itu, GM PLN yang lama, Sulaiman Daud, menambahkan,
tugas besar PLN ke depan adalah membangun transmisi. Dikatakan kalau
Aceh ini banyak memiliki transmisi, namun tidak saling berhubungan.
“Karena itu perlu dibangun transmisi. Ini tugas besar, tanpa ada
transmisi maka kita tak bisa melakukan apa-apa,” imbuh Sulaiman Daud.
Dalam kesempatan tersebut, GM PLN Wilayah Aceh juga menginformasikan bahwa untuk pelanggan besar dan pelanggan yang ingin menambah daya, sekarang tidak perlu lagi ganti meteran, dari meteran lama ke meteran prabayar.
PLN katanya, akan memberikan pilihan kepada pelanggan, apakah ingin tetap dengan meteran yang lama, atau ganti ke meteran prabayar. “Pilihan itu kita berikan untuk pelanggan besar. Sebab sekarang ini, Kwh meter yang kecil sudah diproduksi lagi oleh pabrikan, yang masih ada itu Kwh meter yang besar dan industri,” jelas Bob Saril.
Sementara, terkait dengan penugasannya di Aceh, hal utama yang akan dia lakukan adalah meningkatkan pelayanan terhadap keandalan jaringan listrik. Hal ini ditegaskannya merupakan fokus utama.
“Kedua, kita ingin masyarakat sebagai pelanggan agar tertib. Kita akan menertibkan orang-orang yang melakukan penyambungan langsung, itu sangat berbahaya,” demikian Bob Saril.(yos)
Sumber : Serambi Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, GM PLN Wilayah Aceh juga menginformasikan bahwa untuk pelanggan besar dan pelanggan yang ingin menambah daya, sekarang tidak perlu lagi ganti meteran, dari meteran lama ke meteran prabayar.
PLN katanya, akan memberikan pilihan kepada pelanggan, apakah ingin tetap dengan meteran yang lama, atau ganti ke meteran prabayar. “Pilihan itu kita berikan untuk pelanggan besar. Sebab sekarang ini, Kwh meter yang kecil sudah diproduksi lagi oleh pabrikan, yang masih ada itu Kwh meter yang besar dan industri,” jelas Bob Saril.
Sementara, terkait dengan penugasannya di Aceh, hal utama yang akan dia lakukan adalah meningkatkan pelayanan terhadap keandalan jaringan listrik. Hal ini ditegaskannya merupakan fokus utama.
“Kedua, kita ingin masyarakat sebagai pelanggan agar tertib. Kita akan menertibkan orang-orang yang melakukan penyambungan langsung, itu sangat berbahaya,” demikian Bob Saril.(yos)
Sumber : Serambi Indonesia
No comments:
Post a Comment